- Oktober 3, 2022
- Posted by: Media Aoi
- Categories: Artikel, Berita Umum
Upaya Kolektif Seluruh Unit PAMOR dan Gerakan PGS di Indonesia untuk Advokasi Pengakuan PGS
Pertemuan PAMOR yang telah menjadi agenda tahunan Sekretariat Nasional PAMOR Indonesia terselenggara pada 27-29 September 2022. Kali ini acara tahunan PAMOR Indonesia diadakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diorganisir bersama Unit PAMOR Samasta Yogya dan Unit PAMOR Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu langkah meneguhkan dan menguatkan antar Unit PAMOR di Indonesia.
Para pegiat pertanian organik dari seluruh Indonesia melakukan diskusi untuk kemajuan gerakan pertanian organik di Indonesia, terutama sistem penjaminan mutu organis (PAMOR).Mengingat penjaminan ini belum diakui oleh pemerintah Indonesia, beberapa unit PAMOR terus aktif membangun dan mengembangkan sistem ini agar semakin diakui dan dipercaya. Pertemuan yang berlokasi di Subur Nggabur, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta ini diharapkan mampu melahirkan ide dan gagasan untuk langkah selanjutnya demi diakuinya PAMOR sebagai PGS di Indonesia.
Salah satu gagasan yang menjadi strategi advokasi pengakuan PGS di Indonesia adalah bersinergi dan menyatukan kekuatan dengan PGS lain di Indonesia yang diinisasi oleh kelompok tani, komunitas, dan NGO lain. PAMOR Indonesia terus berpacu dengan semakin sporadisnya Unit PAMOR di berbagai daerah di Indonesia dan semakin banyaknya produk organik yang dijamin oleh PAMOR. Selain membangun kekuatan internal, kolaborasi dengan PGS lain di Indonesia perlu dilakukan agar tujuan bersama dapat tercapai.
Diskusi mengenai perkembangan dan langkah strategis PAMOR Indonesia ini berkembang dari gagasan para perwakilan 13 Unit PAMOR, 3 Calon Unit PAMOR, Dewan Kehormatan AOI, Dewan Perwakilan Anggota AOI, Badan Pelaksana AOI, perwakilan pemerintah daerah Kulon Progo, dan koalisi lainnya. Seluruhnya sepakat, bahwa PAMOR adalah perwujudan kedaulataan petani organik dan memiliki peran untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Kekuatan ini sekaligus menjadi peluang untuk terus aktif melakukan berbagai upaya advokasi yang selaras dengan agenda pemerintah mewujudkan ketahanan pangan dan menjadikan petani sebagai aktor utama, bukan lagi korporasi besar. Hal ini sejatinya telah ditegaskan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Regional Conference on Strengthening Southeast Asia’s Food Security, Nutrition, and Farmers’ Welfare through the UN Decade of Family Farming” di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, pada April lalu.
Selanjutnya, PAMOR Indonesia akan terus melakukan promosi, edukasi, dan bersama-sama mengembangkan pasar lokal dan nasional untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan masyarakat luas akan produk-produk yang dijamin oleh PAMOR Indonesia.
Unit PAMOR Jombang di Jawa Timur yang diwakili oleh Cak Wahab menuturkan pengalaman terbaru pada 2021 lalu mengenai produk yang dijamin oleh PAMOR yang mendapatkan peluang di pasar internasional. Kecap asin dan kecap manis organik dari kelapa dari Pati dan Jember produksi Truly Organik sudah lolos ke pasar Australia dengan penjaminan PAMOR. Hal ini menjadi pemantik untuk optimisme ditengah tantangan advokasi mendapatkan pengakuan PGS dan upaya memperluas pasar organik.
Indro Surono, salah satu Dewan Kehormatan AOI yang ikut hadir dalam pertemuan nasional ini mengajak seluruh elemen untuk tetap menyatuka kekuatan, “Jika bicara soal gerakan, kita harus punya pengalaman berhasil. Tidak bisa hanya sampai dititik sekarang ini, tapi naik level terus. Semakin banyak tantangan semakin maju. Ketika kita bertumbuh, kita semakin tangguh”.
Pertemuan PAMOR yang Mencerminkan Kekuatan Masyarakat Lokal
Pertemuan kali ini dilakukan dengan metode live in atau tinggal bersama warga desa. Peserta dari seluruh Unit PAMOR maupun calon Unit PAMOR di Indonesia berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, sehingga dapat mengenal dan peka akan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat.
Subur Nggabur merupakan lokasi pertanian organik yang diolah oleh kelompok pemuda di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo dan dikelola secara swadaya. Lokasi ini dikembangkan karena kekhawatiran mereka akan kondisi masyarakat setempat dimana didapati bahwa petani lebih suka membeli daripada menanam. Regenerasi pertanian tidak berjalan dan anak-anak maupun generasi muda tidak tertarik dengan bidang pertanian. Mereka mengharapkan adanya perubahan mentalitas petani dan pertumbuhan kecintaan anak serta generasi muda terhadap pertanian melalui komunitas ini.
Pertemuan Nasional PAMOR yang berlangsung selama 3 hari ini ditutup dengan kunjungan ke lokasi Sekolah Dasar Prennthaler Kalirejo yang juga berada dalam lokasi yang sama. Pertanian Organik merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang selalu dilakukan di SD Prennthaler Kalirejo setiap minggunya. Anak-anak diajak untuk terlibat langsung dalam proses budidaya yang dikemas dengan cara asyik dan menyenangkan.
Selain itu, ada pula kegiatan unik yang dilakukan bertepatan dalam kunjungan peserta PAMOR kali ini. Para peserta dimanjakan dengan jajanan sehat yang diolah dari bahan lokal yang dijajakan oleh para murid (dipandu oleh guru) pada jam istirahat sekolah. Ada arem-arem, cenil, getuk, klepon, bahkan jus buah yang menyehatkan dan dikemas dengan bahan ramah lingkungan (sebagai contoh menggunakan daun pisang). Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan para murid dalam mengenal angka, menghitung dan berinteraksi dengan orang lain. Jika ada jajanan yang belum laku terjual, mereka akan saling membeli satu sama lain. Konsep ini selaras dengan tujuan besar PAMOR Indonesia yang ingin mendorong kedaulatan petani lokal dan semakin berkembangnya pasar organik lokal di Indonesia.