Meningkatkan Kemampuan Petani dalam Mengelola Usaha Tani

Pelatihan Analisis Usaha Tani di Salatiga

Pada tanggal 29–30 Mei 2025, sebanyak 15 peserta yang terdiri dari petani muda, penyuluh pertanian, dan pelaku agribisnis dari berbagai daerah berkumpul di Salatiga untuk mengikuti Pelatihan Analisa Usaha Tani. Kegiatan ini dirancang untuk membantu para pelaku pertanian memahami cara menilai kelayakan usaha tani secara teknis dan finansial, agar usaha yang dijalankan bisa lebih efisien, menguntungkan, dan berkelanjutan.

Selama dua hari pelatihan, peserta diajak untuk belajar melalui pendekatan yang interaktif—tidak hanya duduk di ruang kelas, tetapi juga langsung mengunjungi praktik usaha tani organik yang telah terbukti sukses. Pelatihan ini diadakan di Hotel Loren, Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, sebuah lokasi yang sejuk dan nyaman di kaki Gunung Merbabu.

Belajar Langsung dari Para Ahli dan Praktisi

Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber yang berpengalaman di bidangnya:

  • Bapak Sudaryanto dari PT. Kapol Antar Nusa, yang membahas dasar-dasar analisa usaha tani.
  • Bapak Muhadi dari Bogo Food, yang berbagi studi kasus dan pengalaman di dunia agribisnis.
  • Shofyan, pemilik Sayur Organik Merbabu (SOM), yang menjelaskan bagaimana pertanian organik bisa dijalankan secara profesional dan menguntungkan.

Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi seputar perhitungan biaya produksi, analisa keuntungan, hingga cara menyusun rencana usaha tani sederhana. Suasana kelas dibuat aktif dan terbuka untuk diskusi, sehingga setiap peserta bisa bertanya dan berbagi pengalaman.

Kunjungan Lapangan: Belajar Langsung dari Usaha Tani Organik

Hari kedua diisi dengan kunjungan ke Sayur Organik Merbabu, sebuah usaha pertanian organik yang terletak di lereng Gunung Merbabu. Di sana, peserta melihat langsung proses budidaya sayuran organik, sistem pengolahan hasil panen, hingga cara pemasaran dan distribusi yang sudah terhubung dengan pasar modern.

Yang paling menarik, peserta bisa berdialog langsung dengan pemilik dan para petani yang terlibat dalam usaha tersebut. Dari sini, peserta belajar bahwa keberhasilan usaha tani tidak hanya soal teknik bertani, tetapi juga kemampuan membaca peluang pasar, membangun jaringan, dan menjaga kualitas produk.

Menuju Usaha Tani yang Lebih Cerdas dan Berkelanjutan

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan penyusunan rencana tindak lanjut oleh masing-masing peserta. Mereka diminta merancang langkah konkret yang bisa langsung diterapkan di wilayahnya masing-masing, agar ilmu yang didapat tidak hanya berhenti di pelatihan, tapi menjadi bekal nyata untuk membangun usaha tani yang lebih baik.

Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi petani yang tidak hanya terampil di lapangan, tetapi juga mampu berpikir strategis dan menjalankan usaha pertaniannya secara profesional. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelaku pertanian di berbagai daerah.