Dari Keong Sampai Benih Lokal, Cerita Perubahan di Kebun Kelapa

Sekolah Lapang Iklim (SLI) Berkelanjutan dibuka dengan semangat tinggi di Desa Kebun Kelapa, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai elemen: petani, Aliansi Organis Indonesia (AOI), BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Deli Serdang, Polbangtan Medan, BITRA Indonesia, BPP Secanggang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat, Sekretaris Camat Secanggang, dan Pemerintah Desa Kebun Kelapa.

SLI ini merupakan kolaborasi antara AOI dan BITRA Indonesia yang bertujuan untuk mendorong petani menghadapi perubahan iklim dengan praktik bertani yang adaptif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Kegiatan ini disambut hangat oleh para pihak, dengan harapan petani mulai mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, lebih memahami kondisi iklim lokal, dan menerapkan teknik pertanian berkelanjutan.

Salah satu momen paling menginspirasi datang dari Soekirman, Ambassador Organik ALGOA dan juga seorang petani senior, yang membagikan praktik uniknya:

“Keong itu teman kita. Jangan diracun. Saya kumpulkan dan jual untuk makanan bebek,” ucapnya sambil tertawa ringan. Petuah ini bukan sekadar cerita, tapi contoh nyata bagaimana membangun hubungan harmonis dengan ekosistem—bagian penting dari pertanian yang lestari dan berdaulat.

SLI ini dirancang berlangsung selama 3–4 bulan ke depan, dengan rangkaian pertemuan lanjutan yang akan menguatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menyesuaikan praktik pertanian mereka terhadap iklim yang terus berubah. Direktur AOI, Sukmi Alkausar, dan Direktur BITRA Indonesia, Rusdianah, menekankan bahwa proses ini akan menumbuhkan kesadaran dan kemampuan petani sebagai pengelola utama tanah, air, benih, dan pangan secara mandiri.

Sebagai penutup, para peserta melakukan aksi tanam bersama di lahan berkelanjutan. Dua jenis benih lokal, Mentik Susu dan Cibatu, ditanam sebagai simbol harapan tumbuhnya benih pengetahuan, kemandirian, dan panen yang membawa masa depan yang lebih adil bagi petani dan lingkungan.