Hari Kedua Bogor Organic Fair kelima yang diadakan di Gedung Indoor B GOR Pajajaran, Sabtu 12 September 2015, kita bisa semakin kenal dengan para pelaku dan penggiat organik, peserta pameran di Bogor Organic Fair di GOR Pajajaran, Bogor, 11-13 September 2015.
Ada petani madu organik di stand WWF Kalimantan Barat dan APDS (Asosiasi Petani Danau Sentarum)  yang menampilkan berbagai produk alami dari hutan seperti madu. Syafril, anggota APDS (Asosiasi Periau Danau Sentarum –red) yang terkenal dengan madu hitamnya menjelaskan bahwa APDS sudah berdiri cukup lama dan memiliki cukup banyak anggota, saat ini penjualan madu sudah masuk ke Jakarta dan bahkan merambah ke negara tetangga yaitu Malaysia.
Selanjutnya ada Kebun Cinta Organik dari Bogor yang berdiri sejak tahun 2005 dan  mendapat sertifikasi pada tahun 2009. “Menanam orgaik itu susah-susah gampang,” jelas Firman dari Kebun Cinta Organik. Seperti proses sertifkasi yang memakan waktu 4 tahun, karena dalam proses sertifikasi sangat ketat sekali, tanaman organik yang tidak boleh menggunakan air irigasi dan pestisida demi menjaga kualitas tanaman organik. Saat ini anggota Kebun Cinta Organik mencapai 35 orang. Sedangkan produk unggulan dari Kebun Cinta Organik antara lain sayuran dan beras organik dengan harga sayuran berkisar Rp 500,-/250 gram dan beras berkisar seharga Rp 20.000,-. Firman berharap  masyarakat bisa mengenal dan mengonsumsi makanan organik, bukan hanya dari kalangan menengah ke atas tapi juga menengah ke bawah.
Peserta pameran lainnya adalah 4 Serangkai Farm yang dikelola oleh mahasiswa IPB Jurusan Pertanian. “4 Serangkai Farm berdiri kurang lebih 1,5 tahun, berawal dari modal nekat Ramadhan dan kawan-kawan yang ingin mencoba bertani beneran, bukan hanya kuliah yang mereka dapat di kampus, bukan hanya teori tapi aksi,”  jelas Ramadhan.
Menurutnya untuk saat ini animo masyarakat pada organik sudah mulai menarik. Harapan ke depan 4 Serangkai Farm ingin punya lebih banyak lagi jaringan sesama petani organik.
Tak hanya hasil panen, ada juga peserta pameran yang menampilkan aneka benih yang berasal dari Yogjakarta. Menurut Hima, semua produk dari aneka benih merupakan produk unggulan. Aneka Benih mengawali kegiatannya dari penjualan online, lalu mulai bulan Februari lalu, Aneka Benih melakukan penelusuran ke petani langsung, khususnya petani yang berada di Yogyakarta.
Hima mengatakan jika proses benihnya organik, maka hasil yang didapat pun akan organik. Saat ini Aneka Benih sudah mulai mengikuti konferensi tingkat internasional yang diadakan di Malaysia dan Singapura. Untuk pendistribusian di Indonesia sendiri baru sampai di wilayah Jakarta dan Bogor, dan untuk selanjutnya akan merambah ke wilayah lain. Harapan  ke depan masyarakat menengah ke bawah bisa menikmati hasil bumi organic dengan harga  terjangkau.(IDR/ANP/SNY)