- Januari 20, 2015
- Posted by: Divisi Media
- Categories: Artikel, Berita Referensi
Kebutuhan masyarakat akan pangan sehat saat ini semakin meningkat, namun tidak banyak masyarakat yang dapat mengakses informasi langsung dari penyedia pangan sehat tersebut. Hubungan yang terjalin antara produsen dan konsumen biasanya hanya melalui produk yang tersedia di pasar. Sayangnya, informasi yang terbatas pada label produk seringkali tidak cukup untuk menumbuhkan kepercayaan dalam diri konsumen akan produk tersebut.
Outlet Pamor sebagai sebuah wadah yang menyediakan berbagai produk organik, melihat pentingnya mempertemukan produsen produk organik dengan konsumennya sebagai upaya membuka komunikasi dua arah sehingga dapat saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Minggu (11/01/2015), Outlet Pamor dan Aliansi Organis Indonesia mewujudkan pertemuan tersebut melalui kegiatan bertajuk Piknik Organik “Temu Produsen dan Konsumen”.
Piknik Organik mengajak 15 keluarga muda mengikuti kunjungan ke Kampung Cijulang Bawah, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Peserta yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak ini diajak mengunjungi lahan pertanian masyarakat dan merasakan pengalaman menanam serta memanen sayuran organik, seperti bayam, lobak, dan kacang merah. Peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai proses bertani organik dari hulu ke hilir termasuk kendala dan tantangan yang dialami para petani.
Selain praktek bertani organik, peserta diajak menonton film mengenai pertanian organik dan juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan proses produksi maupun produk organik. Berbagai pertanyaan menarik justru datang dari anak-anak. Rasa keingintahuan yang tinggi membuat mereka melemparkan banyak pertanyaan mengenai proses bertani, menumbuhkan tanaman sayuran, dan lain-lain. Beberapa anak juga bersemangat ingin menanam sayuran di halaman rumah mereka.
Menurut Direktur AOI, Rasdi Wangsa, kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan partisipasi konsumen dan produsen dalam kampanye pertanian organik.
“Organik tidak akan tercapai kalau hanya petani sendiri, konsumen juga harus terlibat. Kenapa anak-anak? Karena masa depan kita ini tergantung anak-anak kita”, ujar Rasdi. (guli/SNY)