- Desember 12, 2015
- Posted by: Divisi Media
- Categories: Artikel, Berita Umum
![](https://aoi.ngo/wp-content/uploads/2022/01/5a-e1644493310788-1110x550.jpg)
Bogor Organic Fair 4 dan Family Farming 2014yang gencar mengangkat kembali produk pangan lokal Indonesia terus mempromosikan kepada masyarakat akan luar biasanya biodiversitas Indonesia yang potensial untuk terus dikembangkan. Dalam acara Cooking Demo yang digelar di lapangan Sempur tersebut menghadirkan ibu-ibu kreatif dari Aliansi Petani Indonesia (API) yang telah menyempatkan diri datang dari Jawa Timur ke Bogor untuk berbagi ilmu memasaknya.
Kroket Singkong ala Ibu Maryati
Bu Maryati mengembangkan kuliner berbahan baku produk lokal Indonesia yaitu Kroket dari singkong. Seperti apakah Kroket dari Singkong itu? Berikut penjelasannya:
- Siapkan 800 gr singkong, kukus lalu haluskan
- Siapkan tepung singkong (tepung mocaf). Tepung mocaf ini diproduksi oleh anggota API sendiri dengan harga 6000/bungkusnya.
- Siapkan mentega 1 sdm, bawang putih 1 sdt, kuning telur 3 butir, dan susu (200 ml)
- Singkong + Tepung dicampur lalu diaduk dengan bumbu lalu bentuk adonan.
- Masukkan isi kroket lalu bentuk sesuai selera lalu diguling-gulingkan di tepung roti lalu kuning telur lalu tepung roti kembali.
- Goreng selama 5 menit lalu sajikan.
Isi Kroket biasanya adalah sayuran seperti wortel dan jagung manis yang dipotong halus lalu dimasak dengan bumbu berupa bawang putih, merica bubuk dan garam. Bisa juga ditambah jamur tiram agar rasa lebih gurih.
Puding Coklat
Bubuk coklat dari buah coklat organik kini menjadi andalan bu Nina salah satu anggota API yang mengembangkan bubuk coklat organik dan dijual seharga 25.000/250gr untuk membuat puding coklat. Berikut resepnya:
- Masukkan 6 gelas susu ke dalam panci lalu rebus
- Masukkan 1 gelas gula pasir
- Masukkan 1 bungkus nurtrijell coklat
- Masukkan 1 bungkus agar-agar putih
- Campurkan bubuk coklat dengan susu yang agak panas, aduk hingga kental lalu masukkan ke panci.
- Terakhir masukkan susu kental manis 1 gelas ke panci.
- Aduk-aduk selama 10 menit hingga mendidih
- Masukkan ke wadah. Puding siap dihidangkan ketika sudah dingin.
Keterangan: Agar-agar bisa diganti dengan kuning telur yang dicampur dengan tepung maizena.
Brownies Ketan Hitam
Bu Sulastri dari Banjarnegara mengembangkan Brownies kukus dari ketan hitam. Berikut cara memasaknya:
Bahan:
- 1 gelas cup besar gula semut
- 1 gelas cup besar tepung ketan hitam
- ½ gelas cup besar minyak sayur
- ½ gelas cup besar santan
- Vanili ¼ sdt
- Emulsifier 1 sdt
- 6 butir telur kampung
Cara membuat:
- Campurkan telur, emulsifier, vanili dan garam lalu kocok selama 10 menit hingga mengembang.
- Setelah mengembang, masukkan tepung ketan hitam sedikit demi sedikit.
- Lalu masukkan santan
- Lalu masukkan minyak sayur bergantian dengan gula semut
- Lalu masukkan ke loyang yang sudah dioleskan dengan minyak sayur
- Lalu kukus.
- Brownies siap disajikan.
Keterangan: bila memakai gula putih maka gula putih dimasukkan pada saat kocokan pertama.
Bu Sulastri biasa menjual brownies ini seharga 20.000 rupiah dan dipasarkan dengan menitipkannya ke toko-toko kue.
Dengan tangan yang kreatif maka ibu-ibu dari API ini bisa membantu perekonomian keluarganya dari pengembangan produk pangan lokal Indonesia dan semakin memperkaya kuliner khas Indonesia. (Putri/SNY)