- Desember 9, 2015
- Posted by: Divisi Media
- Categories: Artikel, Berita Referensi
![](https://aoi.ngo/wp-content/uploads/2022/01/2-1110x550.jpg)
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Peternakan (Disnak) terus membuat inovasi kesejahteraan petani, salah satunya adalah menciptakan pupuk cair organik, guna memutus mata rantai permasalahan yang terjadi bagi para petani. Inovasi yang dilakukan Disnak tersebut, saat ini telahmulai disosialisasikan kepada masyarakat petani.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan Ir HT Muhktaruddin MSi kepada Riau Pos, Jumat (31/7) di Pangkalankerinci. Dikatakannya, bahwa pupuk organik merupakan pupuk yang sangat ramah lingkungan, karena bahan dasar pembuatan pupuk tersebut berasal dari limbah ternak.
“Ya, kotoran binatang ternak merupakan bahan pokok dari pupuk organik, disamping ramah lingkungan, pupuk ini juga bisa memutus ketergantungan petani terhadap pupuk kimia lainya. Dengan demikian, maka para petani tidak perlu repot memikirkan biaya yang mahal membeli pupuk urea. Dan petani cukup memupuk tanaman mereka dengan mengunakan pupuk organik yang berasal dari urine sapi. Disamping harganya murah, pupuk organik juga mempunyai efek jangka panjang yang lebih baik bagi kesuburan tanah,” terangnya.
Diungkapkan mantan Kepala BPMP2T Pelalawan ini, bahwa pupuk organik dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah. Selain itu juga, pupuk organik ini menghasilkan produksi pertanian yang aman bagi kesehatan, sehingga pupuk organik ini dapat juga dipakai serta digunakan untuki pupuk yang ramah lingkungan. Disamping itu, pupuk organik juga memiliki fungsi dan manfaat yang lebih baik. Di antaranya zat perangsang pertumbuhan akar tanaman pada benih atau bibit, sebagai puput daun organik, dengan dicampur petisida organik membuka daun yang kriting akibat serangan thrip.
“Cara pembuatannya juga sangat mudah dan petani bisa melakukan sendiri, tentu dengan modal yang sangat sedikit dan efesien. Dan bagi petani, harga pupuk yang murah dengan hasil panennya melipah, maka dinas Pertenakan diharuskan membuat terobosan baru sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat. Cara yang dapat dilakukan petani, pertama urine sapi ditampung di dalam drum plastik, kedua lengkuas, kunyit, tebu ireng, jahe, kencur ditumbuk sampai halus kemudian dimasukkan kedalam drum yang di dalamnya berisi urine sapi, maksudnya penambahan bahan tersebut untuk menghilangkan bau urine ternak yang berbauh busuk, selanjutnya tetes tebu dimasukkan ke dalam drum plastik lalu dimasukkan stater dan air rendam kedelai, air rendaman kedelai ini berguna untuk fermentasi dan setelah menjadi pupuk cair bisa menambah jumlah mikroba menguntungkan yang ada di dalam tanah,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Perkebunan Pelalawan ini menambahkan, bahwa selanjutnya fermentasi urine selama 14 hari dan diaduk setiap hari. Setelah itu drum plastik ditutup rapat, dan setelah 14 hari pupuk cair tersebut telah bisa diberikan ke tanaman, namum sebelum itu alangkah baik pupuk cair tersebut disaring serta dikemas.
‘’Jadi melalui informasi ini, saya mengajak petani beralih menggunakan pupuk organik daripada menggunakan pupuk kimia. Pasalnya, selain harga yang relatif murah, juga bisa dilakukan pembuatan sendiri,” tutupnya.(amn/mal)
____________________________________________________________
Sumber:
http://www.riaupos.co/80276-berita-disnak-ajak-petani-gunakan-pupuk-
cair-organik.html#.VcHG0rX3T0c