- April 8, 2015
- Posted by: Divisi Media
- Categories: Artikel, Berita Umum
Senin, 09 Maret 2015 , 01:59:00 WIB
RMOL. Mahalnya harga beras di beberapa daerah membawa berkah tersendiri bagi pelaku eksportir beras organik di Tasikmalaya. Pasalnya harga beras kualitas ekspor ini ikut terdongkrak naik sehingga bisa meningkatkan keuntungan.
Ya, sejak sebulan terakhir di beberapa daerah harga beras mengalami kenaikan hingga 30 persen. Tak dipungkiri kenaikan tersebut cukup memberatkan kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Namun dibalik kenaikan harga beras, berkah tersendiri bagi pelaku eksportir beras organik. Karena harga beras ekspor turut naik hingga 18 persen.
Seperti dirasakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik di wilayah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Ekspor beras organik sejak 2009 ini harganya terdongkrak. Semula harga beras yang sudah dikemas tersebut berada dikisaran Rp 17 ribu per kilogramnya. Kini dijual dengan harga Rp 20 ribu.
Sayangnya kenaikan harga beras organik tidak diimbangi dengan pasokan gabah, karena musim panen jatuh pada akhir bulan Maret 2015,” kata salah seorang eksportir beras organic, Saiful Bahri, kepada wartawan, Minggu siang.
Selain itu, tambah Bahri, adanya peningkatan pesanan hingga 270 ton untuk dikirim ke beberapa negara Eropa maupun di Amerika, membuat para petani kewalahan.
Kini Gapoktan Simpatik akan terus melakukan sosialisasi kepada para petani, terkait cara bercocok tanam padi organik dengan baik, agar hasilnya bisa maksimal. [zul]
Sopyan Munawar
http://www.rmol.co/read/2015/03/09/194654/Harga-Beras-Naik,-Eksportir-Beras-Organik-Untung-