- Februari 18, 2018
- Posted by: Divisi Media
- Categories: Artikel, Berita Umum

Peresmian rumah workshop tengkawang di Desa Nanga Yen dihadiri oleh Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Bapak Ir. H. Muhammad Sukri beserta rombongan yang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan jajaran Dinas Kehutanan.
Kegiatan diawali dengan mengunjungi rumah kompos dan kandang sapi komunal yang dilanjutkan dengan mengunjungi lumbung padi dan lantai jemur. Saat mengunjungi rumah kompos Bapak Sekda berpesan kepada Kepala Desa Nanga Yen untuk memperluas lahan pertanian pangan organik berkelanjutan seluas 200 Hektar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu.
Bapak Sekretaris Daerah Ir. H. Muhammad Sukri juga menekankan bahwa pemanfaatan hasil hutan bukan kayu seperti produk bambu, pengolahan tengkawang, pertanian organik, pengelolaan air bersih dan air minum isi ulang ini bisa benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dinas terkait harus memberikan pembinaan kepada koperasi dan kelompok masyarakat lainnya, ujar Bapak Sekretaris Daerah saat memberikan pidato peresmian rumah workshop tengkawang.
Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat memasuki tahap akhir pelaksanaan. Konsorsium Aliansi Organis Indonesia (AOI) adalah salah satu mitra pelaksana Proyek Kemakmuran Hijau yang bekerja di (5) lima desa di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Desa Nanga Yen Kec. Hulu Gurung, Desa Nanga Jemah, Desa Nanga Sangan dan Desa Sriwangi di Kec. Boyan Tanjung dan Desa Tanjung di Kec. Mentebah.
Masing-masing desa memiliki potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang cukup melimpah seperti tengkawang, bambu, dan jasa ekosistem seperti sumber daya air baik untuk kebutuhan air minum dan pengairan sawah. Dengan mewujudkan manfaat hutan secara maksimal bagi masyarakat maka proyek ini dapat membangun dan meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian hutannya sehingga bisa memberikan manfaat ekonomis secara berkelanjutan bagi kehidupan mereka. Hutan yang dikelola secara lestari akan membawa manfaat bagi pengurangan emisi rumah kaca, karena dapat menyerap dan menyimpan gas rumah kaca di alam.
Konsorsium Aliansi Organis Indonesia (AOI) beranggotakan beberapa lembaga NGO/LSM, yakni AOI Bogor, Yayasan PRCF Indonesia Pontianak, Rumpun Bambu Nusantara (RBN) Yogyakarta, Lembaga Energi Hijau (LEH) Pontianak, Koperasi Unyap Bina Usaha – Desa Nanga Yen dan Koperasi Tuah Sidi Easi – Desa Tanjung telah mengawal program Pengembangan Hutan Desa Melalui Pemanfaatan Hasil Hutan BuKan Kayu (HHBK) dan Jasa Ekosistem secara berkelanjutan di Kabupaten Kapuas Hulu. Program ini dilaksanakan sejak bulan Agustus 2016.
Saat ini Proyek Kemakmuran Hijau MCA Indonesia telah sampai pada tahap akhir. Berbagai kegiatan Konsorisum AOI yang direncanakan sejak awal program telah selesai dilaksanakan, termasuk pembangunan infrastruktur untuk desa-desa penerima manfaat. Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang difasilitasi oleh Konsorsium AOI adalah pembangunan fasilitas pengolahan buah tengkawang, sarana pengolahan bambu, sarana pertanian berkelanjutan, sarana air bersih, dan sarana pengolahan air minum isi ulang.
Berbagai fasilitas yang dibangun merupakan hasil kerja bersama dari berbagai pihak baik dukungan pihak pemerintah, lembaga donor, masyarakat maupun pelaksana program. Fasilitas-fasilitas tersebut akan diserahkan oleh MCA Indonesia dan Konsorsium AOI kepada pemerintah daerah yang kemudian akan di serahkan kepada masyarakat masing-masing lokasi proyek. Sebelum diserahkan, akan dilaksanakan peresmian oleh Pemda Kapuas Hulu. Peresmian sarana infrastruktur pengolahan HHBK ini diharapkan akan menjadi momentum yang sangat berharga bagi pengakuan kerja-kerja bersama tersebut.