Incheon – Kerja sama di bidang industri pertanian terus dikembangkan antara Indonesia dengan Korea Selatan. Langkah ini tengah didorong oleh Ketua DPD Irman Gusman bersama organisasi pertanian besar di Korsel 4H.
Organisasi 4H didirikan sebelum berdirinya negara Korea Selatan yakni 1947. Gerakan ini berawal ketika para pemuda dari berbagai daerah di Korsel berkumpul untuk saling berbagi mengenai pertanian.
“Jadi komunitas ini mengajarkan skill, leadership, inovasi dalam bidang pertanian. Tentu agar petani bisa lebih meningkatkan kesejahterannya. 4H ini gerakannya cuku masive di sini,” ungkap  Irman Gusman saat melakukan pertemuan dengan perwakilan 4H di Incheon, Korsel, Senin (7/12/2015).
Menurut Irman yang ternyata cukup memiliki nama di Korea ini, 4H sudah mulai memberikan bantuan kepada Indonesia. Saat ini baru wilayah Kendari, Sultra, yang sudah menjalin kerja sama dengan 4H.
“Ini program sudah berjalan, kita mau scale up di seluruh provinsi atau kabupaten, ini program yang sangat unggul untuk meningkatkan masyarakat petani kita. Ini membangun untuk desa,” kata Irman.
“Ini mereka bantu semua. Volounteer, dukungan karena persabahatan Indonesia dengan Korea,” sambungnya.
Ada berbagai program dalam kerja sama ini. Mulai dari pelatihan di mana Korsel mengundang sejumlah lulusan S1 yang memiliki konsentrasi di dunia pertanian. Saat ini dari Kendari sudah ada 4 yang didatangkan ke Korea untuk mendapat pelatihan, kemudian bertambah lagi 8 orang dan direncanakan 10 orang akan didatangkan.
“Saat ini ada 77 anggota yang terlibat, Pak Gubernur Sultra dan Pak Ketua DPD (Irman) adalah anggota kehormatan. Pelatihan sudah dibuka. Kami juga berpartisipasi di Kendari mulai dari TK hingga universitas,” jelas Chairman 4H Lee Kwan Eung di kesempatan yang sama.
Menurut Lee, 4H juga menjalin kerja sama dengan Antam untuk  membuka Puskesmas di Kendari. Ia juga menjelaskan tentang makna 4H, yakni head (inteligensi), hand (skill harus diasah), heart (karakter/kepribadian), health (kesehatan). Saat ini 4H sudah memiliki ribuan guru dan sekolah.
“Tahun lalu ketika Pak Irman ke sini bertemu dengan ketua pemimpin kami untuk MoU. Di bawah kepemimpinan beliau, pak Laoda Kamaludin sudah mendirikan 4H di Kendari,” ucapnya.
 
“Kami organisasi mengundang lulusan universitas untuk berpartisipasi di dalamnya. Tahun depan kami akan memperluas partisipan dari Indonesia. Kami juga meminta tolong Pak Irman untuk ada pertukaran guru,” imbuh Lee.
Sementara itu Wakil Ketua DPR Agus Hermnato yang juga ikut hadir dalam pertemuan itu menyatakan bahwa pihaknya mendukung adanya kerja sama ini. Apalagi melihat bagaimana budaya di Indonesia di mana lulusan ilmu pertanian banyak yang justru tidak bekerja di bidangnya.
“Ini juga sudah selaras dengan UU Desa di mana kita sedang menguatkan. Ini match karena sebagian besar masyarakat kita adalah petani. Sehingga nantinya akan ada banyak ahli pertanian yang dapat membangun, bukan sarjana pertanian kerja di bank,” tutur Agus.
Politisi Demokrat itu pun mengapresiasi bentuk bantuan 4H yang mengundang pemuda lulusan S1 untuk dididik di Korea. Agus berharap agar kemajuan di negara ginseng ini dapat ditularkan di Indonesia.
“Sehingga kita bisa global, agar kita bisa mandiri. Bukan hanya petani tradisional tapi petani yang memiliki skill,” tutupnya.
_____________________________________________________________
Elza Astari Retaduari – detikNews
(ear/Hbb)
http://goo.gl/tgg4Fi