Memahami Ekologi Tanah, Petani Manggarai Timur Siap Bertani Lebih Lestari
- Mei 14, 2025
- Posted by: Media Aoi
- Categories: Artikel, Berita Referensi, Berita Umum, memajukan gerakan po dan trad fair, News, Terbitan

Kegiatan Training Ekologi Tanah yang dilaksanakan selama tiga hari di Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya peningkatan kapasitas petani untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, 31 peserta dari Kelompok Tani Maring Woja dan Damer memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menjaga dan mengelola tanah secara ekologis. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Aliansi Organis Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia ini menunjukkan bahwa edukasi lapangan berbasis komunitas sangat penting dan efektif dalam membangun kesadaran serta mengubah pola pikir petani terhadap praktik pertanian ramah lingkungan.
Pada hari pertama, peserta dikenalkan pada konsep dasar tanah, fungsi ekologisnya, dan pentingnya menjaga kesuburan tanah. Diskusi interaktif dan reflektif mendorong peserta memahami bahwa tanah bukan hanya media tanam, tetapi juga sebagai sumber kehidupan yang kompleks dan bernilai tinggi. Sesi pengambilan sampel tanah mengajarkan peserta bagaimana cara mengenali kondisi tanah mereka sendiri secara ilmiah dan mandiri, menjadi fondasi awal dalam membentuk pendekatan berbasis data dalam bertani.
Hari kedua difokuskan pada praktik pembuatan pupuk organik padat dan cair menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar peserta. Kegiatan ini bukan hanya mengedukasi, tetapi juga memberikan solusi nyata terhadap masalah tanah yang mulai kehilangan kesuburan akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus. Peserta belajar bahwa limbah organik rumah tangga dan pertanian dapat diolah menjadi sumber nutrisi yang sangat baik untuk tanah, sekaligus membantu mengurangi ketergantungan terhadap input pertanian berbasis industri.






Pada hari ketiga, peserta diperkenalkan dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), yang merupakan alat sederhana namun sangat efektif untuk mengukur kandungan unsur hara tanah, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Melalui praktik langsung, peserta dapat memahami cara kerja alat tersebut, membaca hasilnya, dan menerjemahkannya menjadi rekomendasi pemupukan yang presisi. Hal ini membuka wawasan baru bahwa pemupukan tidak harus bersifat seragam dan asal-asalan, melainkan berdasarkan kebutuhan nyata tanah, sehingga lebih hemat, efisien, dan tidak merusak lingkungan.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan antusiasme tinggi dan partisipasi aktif dari para peserta. Mereka tidak hanya menerima materi, tetapi juga terlibat secara langsung dalam diskusi, praktik, dan refleksi. Pelatihan ini membuktikan bahwa pendekatan partisipatif dan kontekstual sangat efektif dalam membangun pemahaman ekologis pada komunitas petani. Ke depan, pelatihan seperti ini perlu direplikasi dan diperluas ke wilayah lain dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal agar perubahan menuju pertanian berkelanjutan dapat benar-benar terwujud.
Dengan demikian, kegiatan Training Ekologi Tanah ini tidak hanya memberikan ilmu dan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kesadaran ekologis dan sikap tanggung jawab terhadap tanah sebagai aset kehidupan jangka panjang. Kesadaran ini menjadi pondasi penting dalam menciptakan sistem pertanian yang adil, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi saat ini dan yang akan datang.