Mengokohkan Kedaulatan Benih Lokal: Petani Belajar Membudidayakan Benih Organik di Gianyar, Bali
- Agustus 7, 2025
- Posted by: Media Aoi
- Categories: Artikel, Berita Umum, Konsultasi & Pelatihan, News

Mengokohkan Kedaulatan Benih Lokal: Pelatihan Budi Daya Benih Organik di Gianyar, Bali
Ketika benih bukan lagi berada di tangan petani, kedaulatan pangan pun menjadi rentan. Inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Pelatihan Budi Daya Benih Lokal Organik bertajuk “Benih Kita, Masa Depan Kita: Membangun Kedaulatan dari Akar Rumput” yang diselenggarakan oleh Aliansi Organis Indonesia (AOI) bekerja sama dengan Yayasan IDEP Selaras Alam, pada tanggal 21–23 Juli 2025 di Gianyar, Bali. Pelatihan ini mempertemukan petani dan pendamping dari berbagai daerah yang selama ini berjuang menjaga keberlanjutan pertanian organik di komunitas masing-masing.
Pelatihan dibuka dengan suasana hangat dan penuh semangat. Peserta disambut oleh panitia dan fasilitator, lalu diperkenalkan dengan tujuan serta agenda kegiatan. Dalam sesi awal, peserta menyampaikan harapan serta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka mengenai kedaulatan benih dan budi daya benih lokal.
Materi pelatihan difokuskan pada penguatan pemahaman dan keterampilan teknis petani dalam membudidayakan benih lokal hortikultura. Narasumber menyampaikan bahwa benih lokal bukan hanya soal varietas tradisional, tetapi juga soal kontrol, akses, dan keberlanjutan. Petani yang mampu mengelola benihnya sendiri berarti petani yang berdaulat tidak tergantung pada perusahaan benih, tidak tunduk pada sistem yang merusak lingkungan, dan mampu menentukan masa depan pangan secara mandiri.
Peserta dibekali dengan prinsip-prinsip dasar dalam memperoleh keturunan benih yang baik, termasuk pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati lokal. Diskusi interaktif pun mengalir saat peserta diajak menggali pengalaman masing-masing terkait metode pembenihan yang telah mereka praktikkan serta potensi tanaman hortikultura lokal yang layak dikembangkan sebagai sumber benih komunitas.
Pelatihan berlanjut dengan pemahaman teknis melalui pengenalan Seed Saving Cycle mulai dari tahap penanaman, perawatan, panen, hingga tahap-tahap pascapanen seperti pembersihan, pengeringan, pengujian daya tumbuh, penyimpanan, hingga distribusi. Para peserta juga diperkenalkan dengan alat sederhana seperti seed dryer untuk menjaga kualitas benih selama penyimpanan. Tidak hanya pada sistem generatif, pelatihan juga membahas sistem pembibitan vegetatif serta pentingnya mengenali genotipe dan fenotipe tanaman sebagai dasar untuk seleksi dan pemuliaan benih secara lokal.
Menjelang akhir pelatihan, peserta diperkenalkan dengan konsep bank benih dan perpustakaan benih sebagai sistem komunitas dalam pengelolaan benih jangka panjang. Tak kalah penting, peserta juga diajarkan sistem pencatatan benih dan manajemen stok sebuah keterampilan yang kerap terabaikan namun sangat penting untuk memastikan kualitas dan ketersediaan benih dari musim ke musim.
Pelatihan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut oleh peserta, yang akan diaplikasikan di wilayah masing-masing. Evaluasi dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan. Lebih dari itu, suasana kebersamaan dan semangat gotong royong selama pelatihan menjadi modal sosial yang kuat untuk membangun jaringan petani mandiri di seluruh Indonesia.
Melalui pelatihan ini, AOI dan para mitranya membuktikan bahwa membangun kedaulatan pangan tidak selalu dimulai dari kebijakan besar, melainkan dari kerja-kerja kecil dan nyata di tingkat akar rumput. Dari tangan petani yang kembali memegang kendali atas benih, kita menapaki jalan menuju masa depan pertanian yang berdaulat, berkeadilan, dan berkelanjutan.

