Pertemuan Nasional PAMOR Indonesia 2024

Pangandaran, 25 Juli 2024 – Pertemuan Nasional PAMOR Indonesia kembali dilaksanakan sejak pertemuan terakhir pada tahun 2022 di Yogyakarta. Unit PAMOR JAMTANI Pangandaran menjadi tuan rumah dalam pertemuan nasional kali ini. Berlangsung pada 23-25 Juli 2024, pertemuan rutin ini mengumpulkan 14 Unit PAMOR, 3 Calon Unit PAMOR, dan para pegiat gerakan Sistem Penjaminan Partisipatif di Indonesia.

Mengambil tema “PAMOR Indonesia untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim” acara ini berfokus pada upaya-upaya Unit PAMOR mendorong penjaminan yang terpercaya, mandiri, dan berkelanjutan bagi petani kecil dan aksi nyata untuk merawat bumi dari laju krisis iklim yang sangat cepat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini mempertemukan para perwakilan Unit PAMOR dan pegiat PGS untuk berdiskusi tentang perkembangan PAMOR dalam berbagai konteks. PAMOR Indonesia telah bergerak sejak 2008 dan dalam perkembangannya terus mengeksplorasi peluang dan tantangan dalam memperluas cakupan PAMOR dalam berbagai sektor pertanian dan peternakan organik. Dalam perkembangannya, PAMOR juga ternyata memiliki peran untuk mendorong aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

PAMOR Indonesia merupakan salah satu sistem penjaminan partisipatif atau dalam bahasa internasional disebut Participatory Guarantee System (PGS). Dalam praktiknya, PAMOR yang mendorong nilai lokalitas berkontribusi dalam upaya untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari proses distribusi dan penjualan produk. Selain itu, dengan penekanan pada produksi pertanian organik berbasis lokalitas, PAMOR berupaya menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim dengan memastikan para petani terus menerapkan praktik-praktik pertanian organik.

Melalui penjaminan berbasis partisipatif, strategi advokasi, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, PAMOR diharapkan mampu menghasilkan dampak yang nyata dan dapat dimonitor secara efektif. Dengan demikian, inisiatif ini tidak hanya berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim tetapi juga dalam mitigasi, menciptakan model pertanian yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi komunitas lokal serta lingkungan secara keseluruhan.