Pada hari minggu (10/3) AOI berkunjung ke Tasikmalaya yang diwakilkan oleh Mas Lodzi bagian advokasi AOI, yang sebelumnya AOI telah menfasilitasi pertemuan koordinasi untuk perencanaan penelitian terhadap petani padi di wilayah Tasikmalaya tentang sistem perbenihan padi (9-10/3).
Penelitian ini ingin menganalisis sistem pengelolaan atau kelembagaan sosial atas varietas benih padi yang ada, khususnya dalam perspektif gender.
Penelitian dilakukan oleh seorang Mahasiswa S2 Univ. Passau, Jerman sebagai bagian kegiatan indorganic yang efektif dimulai tanggal 11 maret sampai dengan 24 mei 2019. Pertemuan koordinasi dihadiri oleh univ. Passau, AOI, dan Koperasi MSA.

Lalu faktor-faktor utama apa saja yang mempengaruhi sistem perbenihan di Tasikmalaya ?
Dalam hal ini AOI menyediakan asisten peneliti yang akan membantu translasi dalam proses interview dan pengumpulan data dengan dibackup oleh koperasi MSA yang merupakan organisasi di tingkat daerah Tasikmalaya,pembackupan dilakukan terkait akses ke lokasi-lokasi tujuan dan petani yang dilibatkan serta melakukan koordinasi dengan dinas pertanian setempat terkait kedinasan AOI mengirim surat pemberitahuan aktivitas penelitian tersebut kepada dinas pertanian Kab. Tasikmalaya. Riset perbenihan ini bertujuan untuk memotret impact dari ragam bentuk sistem perbenihan (baik informal maupun formal) atas keanekaragaman hayati.
Sebagaimana hilangnya keanekaragaman hayati seperti berkurangnya jumlah varietas benih (sebelumnya terdapat 26 varietas benih sebelum revolusi hijau dan hanya menjadi 9 varietas setelahnya), maka menjadi penting untuk melihat potensi dan kendala-kendala dari kebiasaan dalam manajemen perbenihan yang berbeda. Riset ini ingin mengetahui status quo dari sitem perbenihan di Tasikmalaya.

Apakah petani perempuan lebih banyak menggunakan varietas benih padi tradisional?
Berdasarkan hasil kajian dari tim riset Indorganic bidang ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya kebanyakan benih diperjual belikan dalam sistem formal. Maka dalam hal ini penelitian diarahkan untuk melihat faktor – faktor informal dan pengaruhnya, dengan memberi penekanan terhadap varietas benih konvensional dan tradisional beserta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.