Pangan lokal yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan pangan impor perlu terus disosialisasikan dan ditingkatkan citranya di mata masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wahyudi sebagai Koordinator Dewan Perwakilan Anggota Aliansi Organis Indonesia (DPA-AOI). Menurutnya trik untuk meningkatkan citra pangan lokal dan organik adalah dengan kampanye publik.
“Kita perlu kekuatan media untuk terus mengampanyekan produk lokal, terutama mengangkat kelebihan pangan lokal dengan membandingkan pada pangan impor agar masyarakat terdorong untuk mengonsumsi pangan lokal,” jelasnya dalam konferensi pers di acara Bogor Organic Fair 4 dan Family Farming 2014 di Lapangan Sempur, Bogor, Jawa Barat, 14 November 2014.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang menganggap produk impor kualitasnya lebih bagus dari produk lokal, padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan, nilai gizi pangan lokal justru lebih baik dan lebih sehat dibandingkan pangan impor. Hal itu karena beberapa hal seperti 1) proteksi tanaman lokal terhadap hama setempat lebih tinggi sehingga meminimalisir penggunaan pestisida, 2) input budidaya yang rendah karena adaptasi tanaman terhadap lingkungannya sudah baik, 3) budidayanya relatif lebih mudah, 4) sesuai dengan budaya petani Indonesia.
Aliansi Organis Indonesia (AOI) dalam mendorong perkembangan pangan lokal telah bekerjasama dengan berbagai media seperti DAAI TV, Green Radio, Kisi FM, Food Review, Kulinologi, Sinar Harapan, Jurnal Bogor serta berbagai media massa lain baik elektronik maupun cetak.
Wahyudi pun berharap jika di stasiun TV lain bisa menyuguhkan pangan lokal dalam acara prime timenya sehingga kampanye publik menjadi lebih strategis. “Kekuatan media sosial, media cetak dan audio visual dibutuhkan untuk mengampanyekan pangan lokal agar dapat semakin berkembang,” tambahnya.(Putri/SNY)